Kebanyakan Anda yang tengah diet menurunkanberat badan pasti merasa bosan dan stres karena banyak larangan dalam urusanmakan. Ingin tetap langsing tanpa pusing? Caranya dengan mencoba pola makanfood combining.
Mereka yang menjalani pola makan foodcombining jarang mengeluh merasakan ketidaknyamanan seperti pelaku diet padaumumnya. Hal itu karena food combining merupakan pola makan yang memperhatikanasupan makanan tidak hanya dari nilai gizinya tapi juga hal yang lebihsubstansial.
Food combining mengusahakan tubuh untukmenyikapi dan menyerap dengan baik kandungan gizi yang ada dalam satu unsurmakanan. Bagaimana memadukannya dengan unsur lain? Kapan waktu yang tepat untukmemakannya? Itulah salah satu seni dalam pola makan food combining.
"Itulah sebabnya pelaku FC mampu makanhingga kenyang, namun tanpa menimbulkan rasa tidak nyaman atau menyebabkankegemukan," tulis pakar food combining (FC) Erikar Lebang dalam bukunya"Mitos dan Fakta Kesehatan.
Ditemui wolipop usai membawakan sebuah acaratalkshow tentang food combining, Erikar menjelaskan lebih lanjut bagaimanasebenarnya jika ingin menjalani pola makan tersebut. Food combining mengenalpadu-padan yang cocok atau tidak cocok untuk setiap unsur makanan. Detailnyaberikut ini:
1. Protein (hewani) dan sayur: serasi
2. Protein (hewani) dan karbohidrat: tidakideal
3. Sayur dan karbohidrat: serasi dan normal.
Jika dilihat dari penjelasan di atas, yangselama ini dilakukan sebagian besar orang adalah mengonsumsi proteinberbarengan dengan karbohidrat. Contohnya: ayam goreng dan nasi atau kentang.Padahal cara makan tersebut tidak ideal. Seharusnya jika memang Anda inginmakan ayam goreng, konsumsilah dengan sayur-mayur.
Kenapa protein dan karbohidrat menjadi tidakideal jika disatukan? "Karbohidrat butuh enzim amilase agar bisa dicernadan diserap tubuh. Sementara protein hewan butuh enzim pepsin untuk mencerna.Dua enzin ini nggak kompak. Enzim amilase akan berhenti saat pepsindiproduksi," jelas Erikar saat ditemui di Tebet Green Mall, Jl. MTHaryono, Jakarta Selatan, belum lama ini.
Bukan hanya dari sisi enzim tidak kompak sajayang membuat protein menjadi terlarang untuk dikonsumsi dengan karbohidrat.Dari sisi zat pengantar syaraf juga bisa menyebabkan masalah pada tubuh. Halitu karena protein memicu produksi norepinefrin. Zat ini membuat tubuh menjadilebih awas. Sementara karbohidrat membuat tubuh memproduksi serotonin, sehinggamerasa nyaman dan relaks.
"Bayangkan jika dikonsumsi secarabersamaan, membuat sistem tubuh kita kacau. Konsumsi steak dan kentang memangmembuat rasa nyaman, tapi hanya sesaat ketika mengonsumsi makanan itu,"tutur pria yang juga dikenal sebagai instruktur yoga itu.
Oleh karena itu konsumsi yang serasi adalahprotein (hewani) dan sayur. Dua kombinasi tersebut membuat PH netral darahtercapai. Idealnya sayuran dimakan dalam bentuk segar (mentah). Beragam enzimhidup dalam sayur segar akan masuk dan segera dimanfaatkan tubuh untukmenetralisir beratnya protein hewani. Pastinya sayur segar yang dimakanjumlahnya harus sama banyaknya dengan protein yang dikonsumsi. Jangan konsumsisayuran yang seringkali hanya sebagai hiasan.